CONTOH KASUS GANGGUAN JIWA

HAI SOBAT ...

Ini adalah blog ketiga yang saya buat
kali ini saya akan membahas tentang contoh kasus depresi atau gangguan jiwa
PERTAMA TAMA ADALAH ...

TAHAP TAHAP GANGGUAN JIWA
  1. Tahap Comforting
  2. Terjadi kecemasan ringan yang disertai dengan gejala seperti perasaan berdosa, kesepian dan umumnya akan dikompensasikan stressornya dengan cara coping imajinasi sehingga bisa merasa senang dan terhindar dari ancaman.
    • Tahap Condeming
    Timbulnya kecemasan moderate dimana rasa cemas umumnya akan semakin meningkat dan membuat seseorang seperti mendengar sesuatu kemudian merasa takut jika orang lain akan ikut mendengar atau merasakan sehingga akhirnya timbul perilaku menarik diri atau with drawl.
    • Tahap Controling
    Timbulnya rasa cemas berat dimana seseorang akan berperang dengan suara yang timbul namun suara tersebut terus saja mengikuti sehingga seseorang akan sulit berhubungan dengan orang lain. Jika suara tersebut menghilang, maka seseorang akan merasa kesepian dan juga sedih.
    • Tahap Conquering
    Seseorang akan merasa panik sebab suara atau ide yang datang mengancam jika tidak diikuti yang akhirnya membuat seseorang memiliki sifat merusak atau bisa menimbulkan macam macam skizofrenia perilaku suicide atau bunuh diri.
    Tingkatan dalam gangguan jiwa terjadi karena perubahan pada neurotransmitter dan juga reseptor pada sel otak atau neuron serta interaksi dari zat neurokimia dopamin dan serotonin yang bisa berpengaruh pada alam berpikir, perasaan dan juga perilaku dan akhirnya membentuk gejala positif serta negatif dalam gangguan jiwa.
    yang kedua adalah
    SEBAB SEBAB GANGGUAN JIWA

    Penyebab Gangguan Mental

    Belum diketahui secara pasti apa penyebab gangguan mental. Namun, kondisi ini diketahui terkait dengan faktor biologis dan psikologis, sebagaimana akan diuraikan di bawah ini:

    Faktor biologis (atau disebut gangguan mental organik)

    • Gangguan pada fungsi sel saraf di otak.
    • Infeksi, misalnya akibat bakteri Streptococcus.
    • Kelainan bawaan atau cedera pada otak.
    • Kerusakan otak akibat terbentur atau kecelakaan.
    • Kekurangan oksigen pada otak bayi saat proses persalinan.
    • Memiliki orang tua atau keluarga penderita gangguan mental.
    • Penyalahgunaan NAPZA dalam jangka panjang.
    • Kekurangan nutrisi.

    Faktor psikologis

    • Peristiwa traumatik, seperti kekerasan dan pelecehan seksual.
    • Kehilangan orang tua atau disia-siakan di masa kecil.
    • Kurang mampu bergaul dengan orang lain.
    • Perceraian atau ditinggal mati oleh pasangan.
    • Perasaan rendah diri, tidak mampu, marah, atau kesepian.

    Diagnosis Gangguan Mental

    Untuk menentukan jenis gangguan mental yang diderita pasien, psikiater akan melakukan pemeriksaan medis kejiwaan dengan mewawancarai pasien atau keluarganya. Pertanyaan yang akan diajukan meliputi:
    • Gejala yang dialami, termasuk sejak kapan gejala muncul dan dampaknya pada aktivitas sehari-hari.
    • Riwayat penyakit mental pada pasien dan keluarganya.
    • Peristiwa yang dialami pasien di masa lalu yang memicu trauma.
    • Obat-obatan dan suplemen yang pernah atau sedang dikonsumsi.
    Guna menyingkirkan kemungkinan adanya penyakit lain, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Salah satu pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah tes darah.
    Melalui tes darah, dokter dapat mengetahui apakah gejala pada pasien disebabkan oleh gangguan tiroid, kecanduan alkohol, atau penyalahgunaan NAPZA.
    yang ketiga adalah
    PENGARUH TERHADAP LINGKUNGAN
    1. Kestabilan Keluarga
    Keluarga adalah salah satu faktor terpenting dalam kehidupan seseorang. Dalam keluargalah ia membentuk sebuah sikap atau perilaku dan juga mental seseorang. Dengan keluarga yang harmonis yang mendukung psikologi seseorang maka mental atau jiwa seseorang akan terbentuk dengan baik. (Baca juga mengenai gangguan jiwa fungsional). Sebaliknya, jika keluarga tidak harmonis, stabil dan tidak bisa menjadi tempat berlindung maka hal tersebut akan menyebabkan gangguan mental pada seseorang terutama pada anak-anak. Adanya permasalahan rumah tangga yang disaksikan anak tentu juga berdampak buruk bagi alam bawah sadarnya. (Baca juga mengenai macam macam terapi modalitas jiwa untuk gangguan jiwa).
    Hal ini akan menentukan seperti apa tingkah laku anak dikemudian hari. Selain itu, permasalahan rumah tangga yang menyebabkan rasa bingung, cemas dan perasaan tidak aman pada anak secara tidak langsung akan berdampak pada terganggunya kejiwaan anak. (Baca juga mengenai macam gangguan jiwa karena cinta).
    2. Pola Mengasuh Anak
    Bagaimana orang tua mengasuh, mendidik dan membesarkan seorang anak sangat mempengaruhi kejiwaannya. Jika orang tua memberikan kasih sayang dan perhatian terhadap perkembangan sekarang anak maka kesehatan tubuh dan jiwa pun akan terjaga. Tetapi jika orang tua acuh dan tidak memberikan perhatian secara maksimal maka anak pun akan terhambat perkembangan jiwanya. (Baca juga mengenai gangguan jiwa akibat sosial media).
    3. Tingkat Ekonomi
    Faktor ekonomi adalah salah satu faktor penting yang sangat di perhatikan oleh orang dewasa. Ekonomi yang tidak stabil atau dalam tingkat rendah maupun yang stabil dan berada di tingkat atas akan mempengaruhi kejiwaan seseorang. Jika seseorang mengalami ekonomi yang sulit ia akan terus berpikir bagaimana menjalani kehidupannya atau bagaimana cara untuk menaikkan status ekonomi. Sebaliknya jika ia sedang berada diatas ia dapat lupa segalanya.
    4. Perumahan : Perkotaan Lawan Pedesaan
    Jika seseorang yang datang dari sebuah desa ke kota ia akan merasa berbeda dan terkadang sulit untuk menempatkan diri di perkotaan maka hal itu akan membuatnya sulit dalam kehidupannya di kota. Karena di kota beban kehidupan lebih besar dan sulit. Jika seseorang tidak dapat mengatasinya maka jiwa dan mental akan terpengaruh.
    5. Masalah Kelompok Minoritas
    Pada umumnya, seseorang yang berasal dari golongan minoritas akan mendapat perlakuan yang kurang baik dari lingkungan sekitar dimana ia tinggal. Selain itu, seseorang yang berasal dari golongan minoritas akan cenderung bersifat acuh apabila melakukan tindakan yang membuat lingkungan sekitarnya dirugikan. Biasanya mereka tidak diberikan fasilitas kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan yang tidak memadai yang diterima oleh kaum minoritas.
    6. Pengaruh Rasial dan Keagamaan
    Agama menjadi salah satu faktor yang penting dalam pembentukan jiwa dan mental seseorang. Agama yang baik tentunya akan menjadikan jiwa menjadi tenang. Sebaliknya jika agama tersebut tidak baik atau seseorang yang terlalu fanatik atau menyimpang dari aturan dan hukum agama maka jiwa dan mental pun akan tergganggu.
    7. Nilai-Nilai
    Nilai-nilai atau norma-norma dalam masyarakat yang mengatur bagaimana berprilaku dalam bermasyarakat. Jika nilai-nilai tersebut terlalu sulit atau menekan bagi masyarakat maka masyarakat akan merasa tertekan. Setidaknya dapat mempengaruhi kepribadian melalui aturan atau norma dan kebiasaan yang berlaku sesuai wilayah masing-masing.
    8. Merasa Dikucilkan Oleh Lingkungan
    Munculnya rasa dikucilkan serta penolakan-penolakan dari lingkungan sekitar akan berdampak pada krisis kepercayaan diri yang berujung pada sikap memberontak.
    9. Musibah atau Masalah
    Musibah yang terjadi seperti kecelakaan, kematian atau perceraian menjadi salah satu yang dapat mempengaruhi kesehatan jiwa. Karena rasa sakit kehilangan yang dalam membuat seseorang tak terkendali.
    10. Perasaan Tidak Berguna, Rendah Diri, Terus-Terusan Merasa Marah, Cemas
    Perasaan yang selalu merasa bahwa diri tidak baik akan mempengaruhi emosional dan jiwa seseorang. Ia akan merasa frustasi yang berlebihan dan dapat menggangu mentalnya.
    11. Pindah Kerja atau Pindah Sekolah
    Lingkungan yang baru juga akan mempengaruhi kejiwaan seseorang. Dengan beradaptasi dan berinteraksi dengan lingkungannya maka ia dapat menempatkan dirinya. Tetapi jika seseorang tidak mampu untuk beradaptasi dengan lingkungan baru maka mentalnya pun akan terganggu.
    12. Ekspektasi (Harapan) yang Terlalu Tinggi dari Lingkungan Sekitar
    Penilaian dari masyarakat juga akan mempengaruhi kejiwaan seseorang. Jika seseorang menerima penilaian buruk tentang dirinya maka kita akan merasa buruk dan menggangu kejiwaannya. Misalnya, masyarakat sekitar menganggap kecantikan diukur dari kelangsingan sehingga memicu timbulnya kelainan/gangguan pola makan pada orang-orang)
    13. Kesepian
    Karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial maka akan sulit bagi seseorang untuk menjalani hidup sendiri. Jika seseorang merasa kesepian dan menanggapi bahwa tidak ada yang peduli padanya maka ia akan merasa frustasi dan mengakibatkan jiwanya terganggu.
    DAN YANG TERAKHIR ADALAH
    BAGAIMANA CARA MENGOBATI ORANG YANG TERKENA GANGGUAN JIWA
    CARA PENGOBATAN NYA DENGAN PSIKOTERAPI

    Jenis-jenis Psikoterapi

    Pada pasien yang menderita gangguan kesehatan mental yang cukup berat, kombinasi antara terapi dan obat sangat efektif dalam mengatasi masalah yang dihadapi. Adapun jenis terapi yang bisa dilakukan diantaranya:
    • Terapi perilaku kognitifTerapi perilaku kognitif merupakan psikoterapi yang menelaah kaitan antara pola pikir dan kepercayaan dapat berpengaruh terhadap perasaan dan perilaku seseorang. Pasien biasanya akan dibantu untuk melatih perilaku dan pola pikirnya dalam menghadapi berbagai situasi yang berat. Tujuannya agar pasien mampu belajar mengenali pola pikir negatif, mengevaluasi kebenarannya dan berpikir lebih positif.
    • Terapi psikoanalitikPsikiater atau psikolog akan mendorong pasien untuk mengatakan apa pun yang ada dalam pikiran. Umumnya, masalah yang muncul dikarenakan adanya konflik yang tidak terselesaikan dengan baik, tanpa disadari dapat mempengaruhi pola pikir dan tingkah laku maupun tutur kata. Dengan terapi psikoanalitik, pasien dapat memahami arti terselubung dari berbagai hal yang dilakukannya dalam menghadapi situasi tertentu, yang kerap kali tidak disadari alasannya, sehingga pasien tersebut mampu mengatasi perasaannya secara lebih baik dengan mengungkapkan pengalaman yang pernah dilaluinya.
    • Terapi kognitif analitikTerapi ini merupakan gabungan antara terapi psikoanalitik dengan terapi perilaku kognitif. Pada terapi ini, pskiater akan membantu pasien mengetahui penyebab masalah terkait dari perilaku pasien. Psikater juga akan membantu pasien untuk memahami kejadian yang terjadi sebelumnya dan membantu pasien mengeksplorasi bahwa hal tersebut bukanlah suatu masalah yang perlu ditakuti ke depannya.
    • Terapi interpersonalPsikoterapi interpersonal bermanfaat dalam mengatasi masalah yang melibatkan hubungan dengan orang lain seperti keluarga, teman dan rekan kerja. Psikoterapi interpersonal dapat memperbaiki keterlibatan perasaan dengan mencari solusi dalam mengatasi masalah yang dihadapi antara diri sendiri dengan orang lain di sekitarnya.
    • Terapi humanistikTerapi ini akan mendorong pasien untuk berfikir positif terhadap dirinya dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran dalam menghargai diri sendiri.
    • Terapi sistemikTerapi ini dilakukan dengan melibatkan anggota keluarga lainnya. Tujuannya agar masalah yang dihadapi dapat diatasi bersama, mengingat bahwa keluarga adalah penopang yang baik untuk membantu pemulihan.
    Keberhasilan psikoterapi akan berbeda pada tiap individu. Kesuksesan psikoterapi terutama terletak pada keinginan kuat untuk berubah dan sembuh. Saat melakukan psikoterapi, pasien dianjurkan untuk bersikap terbuka agar masalah yang dihadapi dapat terselesaikan.


Komentar

Postingan Populer